Translate

Rabu, 21 Januari 2015

Tulisan Tanpa Makna ( Puisi )

Ku tak bisa terbang seperti dulu lagi. satu sayapku telah pergi, ditelan kerasnya bumi. ku telusuri hari dengan satu sayap ini. Ku ingin seperti sebangsaku. Terbang kesana kemari tapa letih. Dengan kedua sayapnya yang murni. Setelah ku lama berjalan, akhirnya ku menemukannya. Satu sayap yang bersinar. Ditempa sinar rembulan. Kilauannya memancarkan sinar kasihsayang. Ku mencoba mendekatinya. Dengan penuh kesabaran. Ku kenali sayap itu. Ku dekati, hingga akhirnya, sayap itu menarikku untuk lebih dekat dengannya. Mentari muncul dari ufuk timur. Ayam jantan bersenandung. Langit-langit cerah tapi redup. Di atas pohon rindang, dibawah entari bersinar, ku selalu bersamanya. Tak ada hujan. Tak ada mendung. Petir-pun menyambarkan kilatnya. Petir itu mengambil sayap itu. Entah, Aku tak sadar. Ternyata, sayap itu hanyalah impian.

1 komentar: